2025 The Years of Dream of Anindosta's

 


FOTO: Presentasi Anindosta di BATAM 2019

Mengawali tahun 2025 yang menjadi target dari mimpi Anindosta sejak 2014, dapat membawa perfilman animasi di Indonesia yang modern, futuristik dan juga membawa pesan-pesan moral yang mengandung keadaan dunia saat ini yang semakin terpuruk dalam kegentingan akan perang dunia, luruhnya moral manusia hingga krisis iklim yang memuncak. Namun, perjalanan itu tidak semudah yang direncanakan dan diimpikan.

Banyak hal terjadi yang tidak sesuai dengan ekspetasi, perubahan sifat manusia hingga memunculkan karakter asli dari manusia tersebut di dalam kepengurusan Anindosta. Egosentrisme yang berkembang memang tidak dapat dicegah atau dihalangi, cepat atau lambat itu akan segera memuncak hingga ke titik tertinggi. Dasar dari optimisme saya terhadap target yang hendak Anindosta capai pada tahun 2025, faktor tersebut sudah diperkirakan bakal terjadi namun tidak disangka secepat itu akan terjadi.

Selain itu, artist yang sudah dikembangkan oleh Anindosta sudah tidak menjadi tanggung jawab saya mengenai apa yang hendak ia jalankan, artwork apa yang hendak diciptakan, apakah mendatangkan manfaat atau mudharat bahkan kemurkaan Tuhan? Itu merupakan tanggung jawab pribadi mereka kepada Tuhannya.

Batasan saya hanya pada apa yang dikembangkan oleh Anindosta, membawa pesan-pesan hiburan yang bermanfaat dan penegakkan perdamaian disertai rasa keadilan dalam umat manusia. Anindosta akan selalu tetap mengarah kepada tujuan tersebut, selain hiburan juga ada hal penting yang disampaikan kepada mereka yang mau mendengar seruan daripada kami.

Mengimplementasikan kehidupan rohani dengan mengacu pada keadaan saat ini, merupakan ajaran sejati dalam setiap agama. Menegakkan perdamaian, menghadirkan keadilan, menumbuhkan moralitas pada diri manusia adalah dasar dari kehidupan rohani yang sesungguhnya.

Meyakini bahwa Allah Ta'ala selalu memberikan kesempatan kepada setiap manusia untuk berubah menjadi lebih baik, memberikan ganjaran pada setiap perbuatan manusia menjadi tonggak rasa keadilan yang Allah berikan. Perdamaian tercipta dari adanya rasa keadilan tersebut, hingga mampu toleransi terhadap kepercayaan orang lain. Iman tidak bisa dipaksakan, ia hadir dalam hati manusia yang mampu merasakannya.

Adanya iman berarti kita yakin bahwa ada sesuatu yang menjaga, melihat, mendengar, merasakan apa yang kita lakukan. Kita menjadi malu ketika berbuat keburukan dan merasa senang ketika berbuat kebaikan, itulah iman. Tidak hanya itu, iman membuat kita yakin adanya petunjuk untuk mengenali siapa pemilik diri kita, siapa penyampainya, apa ajarannya sehingga terhindar dari ateisme.

Semoga Anindosta dalam perjalanannya membuat konten hiburan berbasis animasi 3D, ilustrasi maupun komik, mampu tetap menyampaikan pesan-pesan perdamaian untuk umat manusia.



Posting Komentar

0 Komentar