oleh
Naufal Ahmad Shiddiq
Startup atau
perusahaan rintisan kian marak di Indonesia terutama yang bergerak pada bidang
teknologi dan sebagian besar dipelopori oleh para generasi muda. Berbagai jenis
startup yang berkembang membuka pekerjaan
bagi masyarakat dalam rangka mengurangi pengangguran di Indonesia. Menurut
Katadata.co.id, startup adalah sebuah
istilah yang merujuk pada suatu bisnis atau perusahaan rintisan. Perusahaan ini
masih bergerak pada fase pengembangan untuk menemukan pasar, menemukan
pendanaan untuk mengembangkan produk yang dimiliki. Inovasi merupakan salah
satu aspek yang mendasar dan utama dalam sebuah startup, tanpanya startup
cenderung akan sulit untuk berkembang. Startup
atau perusahaan rintisan ini umumnya memiliki tiga faktor yaitu founder/
pendiri, investor/ pemberi dana, dan produk atau layanan. Dalam sebuah startup umumnya dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu unicorn, decacorn, dan hectacorn. Untuk
mencapai predikat startup unicorn,
diperlukan nilai korporasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp14
triliun (kurs Rp14.000).
Di
zaman yang semakin canggih dan teknologi yang sudah hampir menguasai setiap
sendi dalam kehidupan manusia sehingga memantik sebuah permasalahan baru yang
harus diselesaikan dengan adanya sebuah startup.
Inilah yang dinamakan sebagai startup
digital, di mana startup digital akan
fokus pada pengembangan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat
bahkan untuk mempermudah semua hal yang dahulunya diselesaikan secara
konvensional. Sebagai contoh startup
yang bergerak dalam menyediakan jasa event
organizer yang berbasis teknologi yaitu melalui streaming ke media sosial. Lalu startup
lainnya seperti ojek online yang kita kenal brandnya yaitu GOJEK, GRAB, UBER,
IN DRIVER, MAXIM, dan lainnya. Semua startup
ini berjalan dengan adanya kompetisi satu sama lain, baik secara harga maupun
kualitas pelayanan.
Teknologi
yang semakin canggih dan memanjakan masyarakat membuat akan lebih banyak startup berdiri untuk memenuhi hasrat
dan kebutuhan masyarakat tersebut. Saat ini dikenal dengan sebuah istilah NFT, Metavers, Bitcoin, dan lainnya.
Pendiri Facebook sekarang menjadi Meta mengatakan bahwa ia akan mengembangkan
sebuah dunia virtual yang bernama metavers
di mana semua aktivitas perdagangan akan berbasis dunia virtual. Semua sistem
jual beli hingga nilai tukar pun menjadi berbasis virtual sehingga masyarakat
yang ingin merasakan sensasi tersebut memerlukan sebuah perangkat khusus untuk
mengaksesnya. Startup pun akan
mengikuti perkembangan zaman yaitu ikut masuk ke dalam peluang bisnis dunia
virtual metavers. Metavers memerlukan sebuah teknologi
yang canggih dan merata serta mudah dijangkau untuk semua orang sehingga akan
memerlukan banyak infrastruktur untuk mewujudkannya. Sementara itu, di
Indonesia saja untuk jaringan internet 4G bahkan 3G pun untuk di daerah
terpelosok masih kesulitan sehingga untuk mewujudkan sebuah dunia virtual Metavers tentu akan memakan waktu yang
sangat panjang bahkan hingga 100 tahun di Indonesia. Di samping biaya
infrastruktur yang besar, diperlukan juga kualitas SDM yang memadai untuk
mengoperasikannya. Sedangkan sering kali kita melihat bahwa teknologi malah
dijadikan sebuah kesempatan oknum untuk melakukan aksi kejahatan seperti
membobol akun keuangan, mencuri identitas dan data pribadi, dan lainnya.
Saat
ini startup digital masih berada pada
ranah teknologi berupa aplikasi maupun layanan streaming, seperti startup
yang bergerak untuk membuat sebuah event E-Sport yang kian marak
berkembang saat ini. E-Sport juga makin banyak diminati oleh para generasi Z
dan generasi Milenial dengan banyak game
di dalamnya seperti PUBG, Dota, dan lainnya. Semua startup bergerak secara digital, sehingga membuat semua transaksi
keuangan pun ikut ke dalamnya yaitu transaksi digital. Hal ini dibuktikan
dengan banyak bank yang menyediakan layanan aplikasi perbankan dengan melalui
sebuah handphone masyarakat dalam melakukan transaksi transfer uang,
pembayaran digital, dan lainnya. Startup
digital ini akan menjadi sebuah peluang usaha yang besar dan semakin besar di
masa depan karena berdasarkan data bahkan Indonesia akan mencapai sebuah bonus
demografi pada tahun 2030 mendatang. Dan dari bonus demografi tersebut akan
menghasilkan banyak SDM yang terampil dan cakap teknologi untuk menghasilkan
berbagai macam teknologi baru sehingga startup
digital akan semakin bertebaran di mana-mana. Hal itu dapat terwujud jika kita
mampu mempersiapkan generasi mendatang dengan pembekalan pendidikan berbasis
teknologi bukan lagi pada pendidikan berbasis konvensional.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa startup
digital akan menguasai dunia usaha di masa depan bahkan pada masa ini pun startup digital sudah perlahan-lahan
menggeser bisnis konvensional. Startup
digital yang terus berinovasi dan mengikuti trend pasar akan menjadi
sebuah bisnis yang futuristik yaitu sebuah bisnis yang dapat mengetahui masa
depan dari arah perkembangan zaman sehingga dapat menjadi pemain utama di saat startup digital lain belum memikirkannya.
Startup digital juga harus
berdampingan erat dengan sebuah teknologi sehingga startup digital ini dapat dengan cepat memanfaatkan teknologi yang
ada untuk menjangkau solusi dari permasalahan masyarakat. Startup digital juga berdampingan erat dengan inovasi, karena
persaingan pasar yang ketat maka inovasi harus bermain di dalamnya. Indonesia
di bawah kepemimpinan bapak presiden Ir. Joko Widodo sudah membuat banyak pembangunan
infrastruktur menuju digitalisasi semua aspek kehidupan termasuk salah satunya
bisnis startup.
0 Komentar